Musik dan Emosi: Hubungan Keduanya Menurut Psikologi 

Musik selalu punya tempat untuk mengisi hati yang kesepian, bahagia, sedih, atau bahkan ketika marah. Entah kenapa, rasanya musik punya keajaiban yang mampu membuat hati dan pikiran terasa lebih baik. Namun, tahukah kamu kalau ada hubungan antara musik dan emosi manusia? Ya, musik bisa mempengaruhi suasana hati kita dengan cara yang mengejutkan. 

Sejak dulu, para psikolog telah mempelajari fenomena ini dan menemukan fakta menarik  mengenai bagaimana musik bisa memengaruhi perasaan kita. Dalam artikel ini, kita akan mencari tahu lebih dalam mengenai hubungan musik dan emosi dari sudut pandang psikologi. Siap untuk terkejut dengan hasil penelitian dan temuan yang menarik? Yuk, kita mulai! 

Hubungan Musik dan Emosi 

Terdapat banyak penelitan yang mendukung klaim mengenai hubungan musik dan emosi. Salah satunya adalah hasil penelitian dari Thoma dan kawan-kawannya pada 2012 lalu. Mereka berhasil menemukan bahwa musik klasik bisa meningkatkan perasaan bahagia dan menurunkan tingkat stres pada orang yang mendengarkannya secara rutin. 

Selain itu, terdapat juga penelitian lain  mengenai hubungan musik dan emosi yang dilakukan oleh Juslin dan Vastfjall pada tahun 2008. Hasil penelitian mereka menunjukkan bahwa musik dengan tempo cepat dan nada ceria bisa memicu perasaan positif seperti kebahagiaan dan keceriaan. Sedangkan musik dengan tempo lambat dan nada yang lebih sedih cenderung memicu perasaan negatif seperti kesedihan dan rasa takut. 

Baca juga: 7 Lagu Indonesia Yang Cocok Dengan Suasana Pantai

Namun, pengaruh musik terhadap emosi seseorang tidaklah seragam dan bisa bervariasi tergantung pada jenis musik, suasana hati awal seseorang, dan faktor-faktor lainnya. Kamu bisa mendapatkan pembahasan lebih lanjut di bagian akhir artikel ini. 

Baca juga:  Makna Lagu Tampar - Juicy Luicy: Tentang Cinta Tak Berbalas!

Manfaat musik untuk kesehatan otak 

Melansir laman Harvard Medical School, terdapat sebuah penelitian yang berhasil membuktikan kalau musik memiliki efek positif pada kesehatan otak dan mental seseorang. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa orang yang terpapar musik memiliki kesehatan otak yang lebih baik. Musik dapat mengaktifkan hampir semua jaringan otak, termasuk yang terlibat dalam emosi, memori, dan motorik, yang dapat membantu menjaga jaringan dan jalur otak tetap kuat.  

Selain itu, musik juga bisa meningkatkan kualitas hidup, meningkatkan pembelajaran, merangsang fungsi kognitif, dan mendorong kebahagiaan. Terlepas dari apakah seseorang aktif atau hanya mendengarkan backround music, musik dapat memberikan manfaat kesehatan mental dan otak yang positif bagi pendengarnya. 

Baca juga: Apa Itu Konser Virtual? Pengertian, Sejarah, dan Kelebihannya

Temuan ini juga didukung oleh hasil penelitian lain yang dilansir dari laman University of Arizona, ternyata ketika mendengarkan musik, otak kita melepaskan dopamine yang membuat hati merasa bahagia. Selain itu, penelitian juga menunjukkan bahwa mendengarkan musik bisa meningkatkan kekebalan tubuh dan mengatasi berbagai kondisi kesehatan seperti depresi atau parkinson. Bahkan, memainkan alat musik dinilai bisa meningkatkan perkembangan otak layaknya latihan fisik yang bisa memperbesar otot. 

Pengaruh genre musik terhadap emosi seseorang 

Meski terdengar sepele, ternyata pilihan genre musik bisa memengaruhi efek samping yang dihasilkan. Berikut ini adalah dampak mendengarkan musik berdasarkan beberapa genre yang paling populer. 

Baca juga: 5 Lagu Cinta yang Dikemas Berbeda: Paling Hits Sepanjang Masa!

  • Musik klasik: Mampu meningkatkan fokus dan konsentrasi serta menenangkan pikiran, genre ini cocok didengarkan saat belajar atau bekerja. 
  • Musik pop/rock: Musik pop atau rock yang cepat dan enerjik dapat meningkatkan mood dan membuat seseorang merasa lebih bersemangat. Namun, genre lagu ini bisa dengan mudah menditract aktivitasmu ketika sedang bekerja. 
  • Musik jazz: Bisa membantu mengurangi stres dan menenangkan tubuh yang kelelahan. 
  • Musik  rap: Dengan pembawaan yang penuh energi, musik rap bisa memotivasi dan membangkitkan semangat, terutama dalam konteks olahraga dan aktivitas fisik. Namun, penggunaan kata kasar di dalamnya juga bisa berdampak negatif pada sebagian orang. 
  • Musik heavy metal: Dengan suara yang keras dan agresif, musik heavy metal dipercaya bisa membantu orang meredakan emosi negatif dan mengalihkan perhatian dari masalah-masalah kehidupan sehari-hari. 
Baca juga:  15 Lagu Reggae Indonesia Terbaik Pilihan Editor 2024 [Update]

Jadi, itu dia pembahasan lengkap mengenai hubungan musik dan emosi menurut psikologi. Sudah jelas bahwa mendengarkan musik dapat membantu meningkatkan fokus, konsentrasi, dan mengurangi stres. Jadi, jika kamu sedang mencari cara untuk meredakan tekanan atau meningkatkan produktivitas, jangan ragu untuk memutar musik favoritmu. Pastikan untuk selalu mendengarkan musik dari sumber resmi, atau kamu juga bisa datang ke konser-konser musik menarik di dewatiket.id.

Must Read

Related Articles