Usianya Lebih Tua Dari Indonesia, Ini Dia Sejarah Kota Solo yang Harus Kamu Ketahui!

Sejarah Kota Solo diwarnai dengan berbagai peristiwa besar mulai dari peperangan, perpecahan, hingga berkembang menjadi kota yang anggun dan elegan seperti sekarang. Saat ini, Solo dikenal sebagai salah satu pusat kebudayaan Jawa dengan berbagai kearifan lokal yang terus dipertahankan.

Selain itu, Kota Solo juga dikenal sebagai salah satu daya tarik wisata di pulau Jawa yang menawarkan keanggunan budaya Jawa dalam berbagai bentuk seperti batik, tarian, dan juga makanan khas yang lezat. Namun sebelum itu, Kota Solo punya cerita panjang yang menarik untuk diketahui. Oleh karena itu, yuk kita bahas sejarah Kota Solo yang umurnya lebih tua dari Indonesia seperti berikut ini.

Baca juga: Jadwal Konser di Solo 2023: Ada Fourtwnty dan Dewa 19!

Dimulainya Sejarah Kota Solo

Pada tahun 2023, Kota Solo telah berusia 278 tahun yang berarti bahwa kota ini telah berdiri sejak tahun 1745. Pada tahun tersebut, Sri Sunan Pakubuwono II memutuskan untuk memindahkan pusat pemerintahan dari yang sebelumnya terletak di Kartasura ke Desa Sala. Hal ini ia lakukan karena keraton sebelumnya rusak total akibat peristiwa Geger Pecinan pada tahun 1743.

Setelah pusat pemerintahan berhasil dipindahkan, Sri Sunan Pakubuwono II pun memberikan nama baru. Keraton yang berdiri di Desa Sala ini ia beri nama Keraton Surakarta Hadiningrat. Sejak saat itu, sejarah Kota Solo dimulai dan tanggal pemindahan pusat pemerintahan ini diperingati sebagai hari jadi Kota Solo hingga sekarang.

Baca juga: Rekomendasi 10 Tempat Wisata di Solo dan Harga Tiket Masuknya

Perpecahan Keraton Surakarta

Kendati keraton sudah dipindahkan, perpecahan tetap terjadi di dalam Keraton Surakarta. Kali ini, ada campur tangan VOC yang ingin memecah belah keluarga kerajaan. Saat itu, terjadi perang saudara antara Pakubuwono II, sang raja pendiri Kasunanan Surakarta; Pangeran Mangkubumi, adik dari Pakubuwono II; dan Raden Mas Said, keponakan Pakubuwono II.

Baca juga:  Makna Lagu Serana - for Revenge: Tentang Perjuangan Move On!

Sejarah Kota Solo mencatat bahwa mereka bertiga saling berebut takhta untuk bisa segera memiliki kekuasaan sendiri. Puncaknya, terjadi Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1955 yang berlangsung di Desa Jantiharjo, Karanganyar, Jawa Tengah. Perjanjian ini dihadiri oleh VOC, Pakubuwana II, Pangeran Mangkubumi, Pangeran Sambernyawa (Raden Mas Said) dan Pakubuwana III.

Salah satu isi perjanjian giyanti adalah Kesultanan Mataram Islam yang dibagi menjadi dua wilayah. Wilayah pertama dikuasai Pakubuwono II dan diberi nama Kasunanan Surakarta. Sementara wilayah kedua dipimpin Pangeran Mangkubumi yang berkedudukan di Kesultanan Yogyakarta dan bergelar Sultan Hamengkubuwono I.

Sedangkan Raden Mas Said mendapatkan sebagian daerah Kasunanan Surakarta dengan gelar Adipati Mangkunegara I dan memiliki keraton bernama Praja Mangukengaran. Hingga saat ini, warisan bersejarah dari Keraton Surakarta dan Pura Mangkunegaran masih berdiri megah di Kota Solo, menjadi saksi bisu kejayaan masa lalu kedua kerajaan tersebut.

Sejarah Penyebutan “Solo”

Seperti yang sudah kita ketahui, Kasunanan Surakarta berdiri di Desa Sala. Namun, mengapa sebutannya menjadi Kota Solo, bukan Kota Sala? Ternyata, hal ini disebabkan karena lidah orang Eropa kesulitan dalam mengucapkan “Sala”, sehingga mereka mengadaptasinya menjadi “Solo”.

Alhasil, kebiasaan tersebut diikuti oleh masyarakat Indonesia, meskipun sebenarnya nama resmi kota ini adalah Surakarta. Kendati nama resmi dan sebutannya berbeda, penduduk Kota Solo tidak keberatan kalau kota mereka disebut Surakarta karena nama tersebut merupakan pemberian dari Sri Sunan Pakubuwono II.

Berkembang Menjadi Kota Modern

Singkat cerita, setelah melalui perjalanan yang panjang, sejarah Kota Solo kini telah membawa kita semua menyaksikan sebuah kota wisata yang kental akan kultur budaya dan sejarahnya. Saat ini, Kota Solo punya banyak daya tarik wisata yang membuat pelancong dari berbagai daerah berbondong-bondong untuk datang.

Baca juga:  Makna Lagu Terimakasih - Hal: Menerima Kenyataan Cinta

Ketika berkunjung ke Solo, kamu bisa menikmati pertunjukan tari dan wayang kulit yang memukau. Selain itu berbagai tempat bersejarah seperti keraton dan juga museum bisa dengan mudah kamu temui.

Baca juga: Rekomendasi 7 Cafe Terbaik di Solo dengan Hiburan Live Music

Tidak berhenti sampai di situ, Kota Solo juga sering mengadakan festival dan konser musik yang sayang untuk dilewatkan. Salah satunya adalah konser Dewa 19 feat All Stars yang akan berlangsung di Stadion Manahan, Solo pada tanggal 29 Juli mendatang.

Pada konser ini, Dewa 19 akan tampil memukau bersama sejumlah musisi legendaris dunia. Buat kamu yang belum punya tiketnya, yuk pesan melalui dewatiket.id sekarang juga!

BORONG TIKETNYA SEKARANG

Jangan lewatkan kesempatan untuk bisa menikmati sajian budaya yang khas dan pertunjukan musik memukau di Kota Solo. Jadi, yuk siapkan diri dan pesan tiket konser terbaik dengan mudah, murah, dan cepat hanya di dewatiket.id.

Must Read

Related Articles